Lompat ke isi

Logika leksikal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Logika leksikal (atau logika istilah), yang juga dikenal sebagai logika tradisional, logika silogistik atau logika Aristotelian, adalah nama umum untuk pendekatan logika yang didasarkan pada Aristoteles dan dikembangkan para pengikut peripatetik. dan menjadi dominan sampai kemajuan logika prediksi modern pada akhir abad kesembilan belas.

Logika leksikal dihidupkan ulang pada abad pertengahan, yakni dalam ilmu mantik Islam oleh Al-Farabi pada abad kesepuluh dan dilanjutkan di Eropa dengan berkembangnya logica nova (logika baru) pada abad kedua belas. Logika leksikal tetap dominan digunakan dalam filsafat hingga munculnya logika predikat (predicate logic) pada akhir abad kesembilan belas. Meski demikian, logika leksikal masih memainkan peran penting dalam ilmu logika hingga sekarang, di mana logika modern biasanya dikembangkan darinya.

Materi dalam filsafat Arisoteles diartikan sebagai substansi yang memiliki potensi dan ketersiapan. Secara sederhana, materi merupakan bahan yang karena keberadaannya sesuatu dapat dibentuk.[1] Logika istilah menghasilkan istilah 'potensi' dan 'aksi'. Potensi merupakan ketersiapan yang diwujudkan melalui aksi.[2] Materi memerlukan bentuk untuk menjadi ada secara aktual. Kebutuhan materi kepada bentuk disebabkan oleh sifat bentuk yang memiliki perwujudan.[3]

Bentuk merupakan jenis substansi yang memiliki katualitas dan perwujudan. Bentuk memiliki hubungan yang erat dengan materi. Keberadaan bentuk mewakili keberadaan materi. Materi tidak mungkin ada tanpa bentuk. Materi diumpakan sebagai bahan utama yang terwujud menjadi bentuk.[4] Bentuk selalu memerlukan materi. Terdapat dua jenis kebutuhan yang diperlukan oleh bentuk terhadap materi. Pertama, bentuk memerlukan materi untuk menentukan bentuknya.[5] Kedua, bentuk memerlukan materi untuk melakukan personifikasi menjadi bentuk-bentuk yang lain.[6]

Ketersusunan

[sunting | sunting sumber]

Ketersusunan merupakan konsep yang dihasilkan dari keberadaan materi dan bentuk. Konsep ketersusunan dibedakan menjadi dua, yaitu ketersusunan penyatuan dan ketersusunan penggabungan. Ketersusunan penyatuan merupakan ketersusunan yan menghasilkan penyatuan dari unsur-unsur sehingga menghasilkan unsur baru yang lainnya. Sedangkan ketersusunan penggabungan merupakan ketersusunan yang menggabungkan unsur-unsur namun tidak menghasilkan unsur baru yang lainnya.[5]

Sistem Aristoteles

[sunting | sunting sumber]

Karya logikal Aristoteles dikumpulkan dalam enam teks yang secara kolektif dikenal sebagai Organon.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Nuruddin 2021, hlm. 50-51.
  2. ^ Nuruddin 2021, hlm. 51.
  3. ^ Nuruddin 2021, hlm. 60.
  4. ^ Nuruddin 2021, hlm. 53.
  5. ^ a b Nuruddin 2021, hlm. 57.
  6. ^ Nuruddin 2021, hlm. 59.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Nuruddin, Muhammad (2021). Ilmu Maqulat dan Esai-Esai Pilihan Seputar Logika, Kalam dan FIlsafat. Depok: Keira. ISBN 978-623-7754-24-4. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Bochenski, I. M., 1951. Ancient Formal Logic. North-Holland.
  • Louis Couturat, 1961 (1901). La Logique de Leibniz. Hildesheim: Georg Olms Verlagsbuchhandlung.
  • Gareth Evans, 1977, "Pronouns, Quantifiers and Relative Clauses," Canadian Journal of Philosophy.
  • Peter Geach, 1976. Reason and Argument. University of California Press.
  • Hammond and Scullard, 1992. The Oxford Classical Dictionary. Oxford University Press, ISBN 0-19-869117-3.
  • Joyce, George Hayward, 1949 (1908). Principles of Logic, 3rd ed. Longmans. A manual written for use in Catholic seminaries. Authoritative on traditional logic, with many references to medieval and ancient sources. Contains no hint of modern formal logic. The author lived 1864–1943.
  • Jan Lukasiewicz, 1951. Aristotle's Syllogistic, from the Standpoint of Modern Formal Logic. Oxford Univ. Press.
  • John Stuart Mill, 1904. A System of Logic, 8th ed. London.
  • Parry and Hacker, 1991. Aristotelian Logic. State University of New York Press.
  • Arthur Prior
    1962: Formal Logic, 2nd ed. Oxford Univ. Press. While primarily devoted to modern formal logic, contains much on term and medieval logic.
    1976: The Doctrine of Propositions and Terms. Peter Geach and A. J. P. Kenny, eds. London: Duckworth.
  • Willard Quine, 1986. Philosophy of Logic 2nd ed. Harvard Univ. Press.
  • Rose, Lynn E., 1968. Aristotle's Syllogistic. Springfield: Clarence C. Thomas.
  • Sommers, Fred
    1970: "The Calculus of Terms," Mind 79: 1-39. Reprinted in Englebretsen, G., ed., 1987. The new syllogistic New York: Peter Lang. ISBN 0-8204-0448-9
    1982: The logic of natural language. Oxford University Press.
    1990: "Predication in the Logic of Terms," Notre Dame Journal of Formal Logic 31: 106-26.
    and Englebretsen, George, 2000: An invitation to formal reasoning. The logic of terms. Aldershot UK: Ashgate. ISBN 0-7546-1366-6.
  • Szabolcsi Lorne, 2008. Numerical Term Logic. Lewiston: Edwin Mellen Press.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]